Ada banyak alasan mengapa energi
terbarukan menjadi pilihan, diantaranya menggantikan solusi energi tidak
terbarukan yang berbasis bahan bakar minyak. Selain itu biayanya relatif tidak
mahal, bersifat
netral karbon, kebanyakan tidak menimbulkan polusi dan semakin
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Secara umum Energi
Baru ialah sumber energi alternatif dari pada sumber energi yang biasanya
digunakan. Sedangkan Energi Terbarukan
ialah sumber energi yang secara terus menerus berkelanjutan, yaitu sumber energi yang dapat
dipulihkan oleh alam dalam waktu yang relatif singkat. Sebaliknya jika alam
memerlukan waktu yang sangat lama untuk memulihkan kapasitasnya disebut tidak terbarukan, seperti minyak bumi, batu bara, gas bumi, gambut dan serpih bitumen.
Menurut
pendapat Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) membedakannya dalam dalam
11 klaster, yaitu 5 klaster energi baru dan 6 klaster energi terbarukan. Termasuk
klaster energi baru adalah
batubara tercairkan, gas metana batu bara, batu bara tergaskan, nuklir dan
hydrogen. Sedangkan Termasuk klaster energi terbarukan adalah panas bumi, Aliran air dan air terjun,
bioenergi, radiasi matahari, angin dan gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut.
Sumber energi
terbarukan yang sering ditemukan di masyarakat ialah seperti energi radiasi matahari dalam bentuk panas, seperti solar
photovoltaic untuk pembangkit tenaga listrik. Kemudian energi dari aliran air dan air terjun, dapat membangkitkan
listrik dengan PLTA run-off sungai, seperti kincir air (Teknologi Tepat
Guna) atau Pembangkit listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Selanjutnya Sampah yang ada di tempat
pembuangan sampah akan membusuk dan menghasilkan gas metan. Dengan teknologi Biodigester yaitu sebuah wadah kedap
udara di mana limbah atau kotoran difermentasi dalam kondisi tanpa oksigen
melalui proses yang dinamakan pencernaan anaerob untuk menghasilkan gas yang
mengandung banyak metan. Gas ini bisa dipakai untuk memasak, memanaskan &
membangkitkan listrik.
Dengan mengimplemantasikan salah satu teknologi
ini dalam masyarakat perdesaan, bisa
memberikan peluang kemandirian untuk mengelola dan mengupayakan kebutuhan
energi mereka sendiri beserta solusinya.(yip).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar