Listrik bersubsidi
ialah listrik yang digunakan dengan menggunakan bantuan pemerintah pada saat
membayar rekeningnya. Karena tarif yang ditetapkan oleh pemerintah dibawah
harga ke-ekonomian Biaya Pokok Produksi (BPP). Sehingga selisihnya disubsidi
oleh pemerintah untuk menutup kekurangan BPP tersebut.
Biaya Pokok Poduksi (BPP) berdasarkan peraturan menteri
menyebutkan diantaranya untuk BPP sistem jawa-Madura-Bali bagi Tegangan Menengah
(TM) berkisar antara Rp. 849,-/kWh hingga Rp. 859,-/kWh
tergantung wilayahnya dan Tegangan Rendah (TR) antara Rp. 1.011,-/kWh sampai dengan Rp. 1.030,-/kWh.
Data yang dihimpun oleh
PLN Area Cirebon sampai dengan bulan April 2015, menyebutkan bahwa,
jumlah pelanggan total sebanyak 1.298.869 pelanggan, Daya tersambung
sebesar 1.404 MVA, penjualan energi sebesar 995.727 MWh, dengan jumlah pendapatan
sebesar Rp. 834,68 Milyard. Harga jual rata-rata berkisar Rp. 838,-/kWh.
Harga jual ini masih dibawah BPP,
sehingga masih perlu disubsidi.
Dari jumlah total
pelanggan tersebut didominasi oleh pelanggan Sosial dan Rumah Tangga
daya tersambung 450 VA dan 900 VA. Jumlah pelanggannya sekitar 90,23
% dari total pelanggan yaitu sebanyak 1.171.925 pelanggan. Dengan daya tersambung sekitar 55,18%
dari total yaitu sebesar 775 MVA.
Dengan jumlah pelanggan
yang mendominasi tersebut menyumbangkan penjualan Energi hanya berkisar 51,86
% saja yaitu sebesar 516.420 MWh. Dan pendapatan dari penjualan
energi dari Tarip Sosial dan Rumah Tangga daya 450 VA dan 900 VA, hanya sekitar
31,52 % dari total pendapatan, yaitu sebesar Rp. 263,1 Milyard.
Kalau diasumsikan BPP
yang terendah sebesar Rp. 1.011,-/kWh, maka akan ada selisih sebesar Rp.
172,74. Dan bila selisih tersebut digunakan untuk menutupi kekurangan BPP dari
listrik bersubsidi yaitu 516.420 MWh tadi, maka diperlukan biaya subsidi sekitar
89 Milyard. Dan ini baru berlangsung sampai dengan bulan April 2015, dan
akan lebih besar lagi kalau sampai akhir tahun 2015 ini.
Dari data-data tersebut
dapat memperlihatkan bahwa semakin banyak
pemakaian energi oleh pelanggan yang menikmati listrik bersubsidi, maka akan
semakin besar jumlah subsidi yang harus di bayar oleh pemerintah.
Alangkah bijaknya kalau
pelanggan tersebut dapat lebih hemat listrik lagi, sehingga dapat membantu
pemerintah, dan lebih memberikan kesempatan kepada Rakyat Indonesia lainnya
yang belum menikmati listrik.
(Humas
PLN Area Cirebon).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar